Minggu, 19 Februari 2012

Normal dan Abnormal

 Konsep Normal dan Abnormal
Menurut Supratiknya (1995), merumuskan konsep normal dan abnormal tentang perilaku seseorang secara tepat agak sulit karena: (1) sulit menentukan model manusia yang ideal atau sempurna, (2) Dalam banyak kasus tak ada batas-batas yang  jelas antara perilaku normal dan abnormal. Seseorang yang dipandang secara umum sehat atau normal, suatu saat dapat melakukan perbuatan yang tergolong abnormal yang mungkin diluar kesadarannya. Sebaliknya, tidak jarang orang yang abnormal melakukan perbuatan atau pengucapan kata-kata layaknya orang yang normal atau waras.
Menurut H. B. English, kesehatan mental adalah keadaan yang relatif tetap dimana sang pribadi menunjukkan penyesuaian atau mengalami alkulturasi diriatau realisasi diri. Kesehatan mental merupakan keadaan positif bukan sekedar absennya gangguan mental.

Beberapa Ciri Pribadi Sehat-Normal

Aspek penyesuaian diri
Ciri perilaku
Sikap terhadap diri sendiri
Menunjukkan penerimaan diri; memiliki jati diri yang memadai (positif); memiliki penilaian yang realistik terhadap berbagai kelebihan dan kekurangan
Persepsi terhadap realitas
Memiliki pandangan yang realistik terhadap diri sendiri dan terhadap dunia orang maupun benda di sekelilingnya
Integrasi
Berkepribadian utuh, bebas dari konflik-konflikbatin yang melumpuhkan, memiliki toleransi yang baik terhadap stres
Kompetensi
Memiliki kompetensi-kompetensi fisik, intelektual, emosional, dan sosial yang memadai untuk mengatasi berbagai problema hidup
Otonomi
Memiliki kemandirian, tanggung jawab dan penentuan diri (self-determination; self direction) yang memadai disertai kemampuan cukup untuk membebaskan diri dari berbagai macam pengaruh sosial
Pertumbuhan aktualisasi diri
Menunjukkan kecenderungan ke arah menjadi semakin matang, kemampuan-kemampuannya dan mencapai pemenuhan diri sebagai pribadi.

Untuk ciri-ciri abnormal sudah dipostikan pada postingan sebelumnya Mengenal Psikologi Abnormal

Contoh kasus A:
Norman berusia 12 tahun seringkali jatuh pingsan di kelasnya. Pertama kali ia jatuh pingsan di pelajaran Biologi saat gurunya mempertontonkan film pembedahan Katak untuk menjelaskan mengenai anatomi katak. Ketika filmnya baru setengah jalan ditayangkan, Norman merasa pusing dan meninggalkan ruangan. Tetapi gambar2 itu tidak mau beranjak pergi dari kepalanya. Ia terus diganggu oleh gambar2 tsb dan kadang2 sampai merasa mual. Ia mulai menghindari situasi yg membuatnya melihat darah atau luka. Dalam 1 minggu ia 7-10 kali pingsan di kelas, sehingga dinilai menghambat proses pembelajarannya di kelas sehingga pada akhirnya Norman dikeluarkan dari sekolahnya tersebut meskipun sebelumnya Norman memiliki prestasi yang baik.

Analisa Kasus:
Dalam contoh kasus di atas Norman lebih cenderung masuk ke ciri-ciri abnormal. Hal ini, terlihat dari penyimpangan norma-norma sosial dan tekanan batin.
Penyimpangan norma-norma sosial, yaitu sifat yang tidak patuh atau tidak sejalan dengan norma sosial. Terlihat dari norman yang pada saat menonton film pembedahan katak untuk menjelaskna anatomi katak. Ketika filmnya baru setengah jalan ditayangkan mengalami pusing dan kadang-kadang mual bahkan dalam 1 minggu ia 7-10 kali pingsan di kelas, sehingga menghambat proses pembelajaran di kelas sehingga ia dikeluarkan dari sekolahnya. Dapat dilihat bahwa, teman-temannya norman pada saat menonton pembedahan katak terlihat bisa-biasa saja atau hal yang lumrah menonton pembedahan katak tetapi hal itu sangat berbeda dengan norman yang menunjukan gejala-gejala fisik seperti pusing, mual bahkan sampai pingsan.
         Tekanan batin, yaitu perasaan cemas, depresi atau sedih, atau persaan bersalah yang mendalam. Terlihat dari Norman yang selalu  dibayang-bayangi oleh gambar-gambar dan ia juga mulai menghindari situasi yang membuatnya melihat darah atau luka. Secara tidak langsung, norman mengalami tekanan batin seperti perasaan cemas atau takut apabila ia melihat darah atau luka.

Referensi:
Ardani Ardi Tristiadi, M. Si. Psi. 2011. “Psikologi Abnormal”. Bandung: Lubuk Agung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar