Kasus Panic Attacks
Jane
lahir di Amerika Serikat bagian barat, dan menghabiskan masa kecil di sana. Dia
menyatakan bahwa dia memiliki dua kakak laki-laki dan dua saudara perempuan
yang lebih tua. Jane melaporkan bahwa dia pikir masa kecilnya itu "baik
sampai dia 17 [tahun]." Dia menyatakan bahwa dia berubah pendapatnya
setelah dia mulai mengunjungi keluarga teman-temannya dan melihat perbedaan
dengan keluarganya.
Jane melaporkan bahwa ibunya
didiagnosa dengan gangguan schizoaffective dan telah menerima pengobatan medis
untuk gangguan-nya selama bertahun-tahun. Dia mencatat bahwa ayahnya dua kali
bercerai dan ia adalah seorang pecandu alkohol.
Jane
melaporkan bahwa dia mengalami serangan panik setiap hari dengan reaksi
fisiologis yang termasuk nyeri dada, sesak napas, pusing, hidung terasa panas,
keringat tiba-tiba, dan mati rasa di tangan. Serangan panik terjadi di tempat
kerja, di rumah, dan di depan tempat umum. Dia melaporkan bahwa serangan panik
itu menjadi masalah di tempat kerjanya, dan atasannya telah berkomentar tentang
kondisinya. Jane menyatakan bahwa dia telah mengalami serangan panik selama
lebih dari 10 tahun.
Berdasarkan kasus di atas,
ciri-ciri panic attack (serangan panik) adalah reaksi fisiologis berupa:
- Nyeri pada bagian dada
- Sesak napas
- Pusing
- Hidung terasa panas
- Keringat tiba-tiba
- dan mati rasa di tangan.
Menurut DSM-IV Ciri-Ciri Panic Attacks
A.
Pemunculan kembali panic attacks yang tidak diharapkan secara
berulang-ulang yang diikuti 1 bulan atau lebih salah satu/lebih hal-hal berikut
ini:
- Bersifat menetap tentang adanya attacks.
- Khawatir terhadap implikasi dari attacks.
- Perubahan pada perilaku tertentu sehubungan dengan
attacks.
B.
Tidak adanya agoraphobia.
C.
Panic attacks tidak berhubungan langsung dengan efek fisiologis dari
pengaruh zat kimia (narkoba) ataupun kondisi umum medis.
D.
Panic attacks tidak dapat memberikan penjelasan yang lebih baik dari
gangguan mental lainnya, seprti social phobia, spesific phobia, obsessive
compulsive disorder, posttraumatic stress disorder ataupun separation
anxiety disorder.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar