Anders
Breivik 'bertindak sendiri'
Kepala
badan intelijen dalam negeri Norwegia Janne Kristiansen mengatakan tidak ada
bukti bahwa Anders Behring Breivik bekerja sama dengan kelompok-kelompok
ekstrem kanan di Norwegia atau tempat-tempat lain.
Breivik
mengaku melancarkan serangam bom dan penembakan pada hari Jumat yang menewaskan
76 orang.
Ia
mengatakan dirinya merupakan bagian dari gerakan yang luas dan telah melakukan
kontak tertulis dengan kelompok di Inggris.
Namun
Kristiansen mengatakan menurutnya ia sepenuhnya bertindak sendiri.
Kristiansen
mengatakan, "Kami tidak menemukan indikasi bahwa ia merupakan bagian dari
gerakan yang lebih luas atau ia punya hubungan dengan sel-sel lain atau bahwa
ada sel lain."
Ia
mengatakan dinas intelijen punya kontak dekat dengan lembaga-lembaga serupa di
Eropa, Amerika Serikat, dan tempat-tempat lain.
Namun
ia menambahkan bahwa kemungkinan adanya komplotan yang bekerja dengannya sedang
diselidiki.
Ancaman penjara seumur hidup
Kristiansen
juga meragukan pernyataan pengacara Breivik bahwa ia gila. Sebaliknya ia
menyebut Breivik sebagai orang yang cermat dan ingin mencari perhatian.
Pengacaranya
Breivik mengatakan ingin menyebabkan dampak kerusakan maksimum bagi Partai
Buruh yang dituduh gagal menangani imigrasi di Norwegia.
Bom di
ibukota Oslo mengambil sasaran gedung-gedung yang digunakan pemerintah Partai
Buruh sementara penembakan massal dilakukan di perkemahan pemuda yang
diselenggarakan setiap tahun oleh Partai Buruh di pulau Utoeya.
Sementara
itu polisi mengatakan mereka meledakkan bahan yang ditemukan di rumah pertanian
yang disewa Breivik di bagian utara Oslo.
Dalam
perkembangan terkait nama para korban akan diumumkan di situs polisi secara bertahap
sampai semua korban berhasil diindentifikasi dan keluarganya diberitahu.
Untuk
mengenang para korban pembunuhan massal pada hari Jumat, seperempat juta orang
turun ke jalan-jalan di kota Oslo hari Senin.
Breivik
menghadapi dakwaan terorisme dan polisi sedang mempertimbangkan untuk
mengenakan dakwaan kejahatan terhadap kemanusiaan yang bisa membuatnya diancam
hukuman penjara seumur hidup.
Sumber:
Anders Breivik dinyatakan tidak waras
Tim
psikiater yang ditunjuk pengadilan di Norwegia menyimpulkan bahwa Anders
Behring Breivik, yang membunuh 77 orang Juli lalu, dalam keadaan tidak waras
ketika melakukan kejahatan tersebut.
Aksi
Breivik di Oslo dan Pulau Utoeya juga menyebabkan 151 orang mengalami luka-luka
Para ahli jiwa mengatakan Breivik mengidap paranoid schizophrenia, yang
meyakini ia telah dipilih untuk menyelamatkan rakyat Norwegia.
Breivik
juga yakin ia berhak untuk menentukan mana yang seharusnya dibiarkan hidup dan
mana yang harus mati.
Kesimpulan
tim psikiater yang tercantum dalam laporan setebal 243 halaman ini akan diuji
oleh satu tim panel organisasi medis Norwegia.
Meski
dinyatakan tidak sehat secara kejiawaan, ia masih akan menjalani persidangan
April tahun depan dalam kasus ledakan bom di Oslo dan penembakan puluhan orang
di Pulau Utoeya.
Breivik
telah mengakui dakwaan yang dijatuhkan kepadanya namun menegaskan dirinya tidak
bersalah.
Rumah sakit jiwa
Breivik
mengatakan tindakan yang ia ambil bisa dikatakan kejam namun merasa tindakan
tersebut perlu diambil.
Namun
besar kemungkinan ia akan dikirim ke
rumah sakit jiwa, bukan ke penjara, setelah menjalani proses hukum.
Sebelum
keterangan resmi mengenai kondisi kejiwaan Breivik diumumkan, pengacaranya
mengatakan Breivik tidak boleh dibiarkan bebas.
"Untuk
kasus ini, apa pun kesimpulannya, Breivik harus tetap dikurung," kata John
Christian Elden, pengacara Breivik.
"Jangan
biarkan ia bebas di luar," tandasnya.
Pada 22
Juli 2011 Breivik, dengan mengenakan pakaian polisi, meledakkan bom mobil di
dekat kantor pemerintah di ibukota Oslo, yang menewaskan delapan orang.
Masih
dengan seragam tersebut ia menuju Pulau Utoeya, yang menjadi lokasi kemah musim
panas organisasi pemuda Partai Buruh yang berkuasa.
Di
pulau ini Breivik melakukan aksi penembakan selama lebih dari satu jam
menewaskan 69 orang.
Dalam
manifesto yang ia terbitkan di internet, Breivik mengatakan berjuang untuk
membela Eropa dari invasi orang-orang Islam.
Invasi
Muslim ini, kata Breivik, dimungkinkan oleh kebijakan yang terapkan Partai
Buruh di Norwegia dan Uni Eropa.
Anders Breivik akan beberkan bukti terakhir
Anders
Behring Breivik, terdakwa kasus pemboman dan penembakan masal di Norwegia tahun
lalu akan membebeberkan bukti-bukti terakhir miliknya terkait tindakan brutalnya
itu.
Sebelumnya
dia sudah mengaku sebagai pelaku pemboman di Oslo dan penembakan yang
menewaskan 77 orang
Tujuan
sidang kali ini adalah untuk membuktikan apakah Breivik mengalami gangguan jiwa
atau tidak.
Dalam
sidang sebelumnya, Jumat (20/4), Breivik mengatakan dia datang ke Pulau Utoeya
yang saat itu dipenuhi pemuda yang tengah mengikuti perkemahan pemuda Partai
Buruh.
Sebelum
menembak korban pertamanya, Breivik menuturkan dia mendengar '100 suara' di
kepalanya agar mengurungkan niatnya itu.
Namun, setelah
sempat ragu, dia akhirnya menembak dua korban pertamanya di kepala dan terus
berjalan.
Breivik
menjelaskan dia mengisi ulang senjatanya saat kehabisan peluru.
"Semua
memohon agar tidak dibunuh. Saya tembak mereka semua di kepala," kata
Breivik.
Beberapa
orang, lanjut Breivik, berpura-pura mati namun dia mengetahuinya dan tetap
menembak mereka.
Breivik
melanjutkan aksinya di sekeliling pulau. Dia membujuk para pemuda itu keluar
dari persembunyiannya dengan mengatakan bahwa dia adalah polisi yang datang
untuk melindungi mereka.
Wartawan
BBC Steven Rosenberg yang hadir di dalam sidang mengatakan keheningan di ruang
sidang berubah menjadi tangis ketika Breivik mengungkapkan kisahnya itu.
Mekanisme perlindungan
Breivik
mengakui telah membunuh 77 orang namun menolak jika dia dianggap melakukan
kejahatan. Dia mengatakan tengah melindungi Norwegia dari ancaman
multikulturalisme.
Dia
mengatakan telah melakukan sebuah aksi penting saat melakukan pengeboman kantor
pemerintah di Oslo.
"Namun
penembakan Utoeya menjadi yang terpenting saat kantor pemerintah tidak ambruk
seperti yang direncanakan," ujarnya,
Hukuman
Breivik tergantung keputusan pengadilan soal kewarasannya. Jika waras maka
Breivik akan menghadapi hukuman penjara, namun jika dianggap gila maka dia akan
dikirim ke rumah sakit jiwa.
Breivik
sendiri mengaku dirinya tidak gila namun dia adalah pelaku politik ekstrim.
Dalam
pernyataan lain di depan pengadilan, Breivik mengaku dia adalah manusia normal
dalam situasi normal dan sangat peduli dengan orang di sekitarnya.
Dia
juga memahami bahwa kesaksian yang dipaparkan di pengadilan membuat orang lain
ketakutan.
Tetapi,
lanjut Breivik, dia telah menjalani program 'dehumanisasi' pada 2006 untuk
mempersiapkan dirinya melakukan pembunuhan.
Pria
berusia 33 tahun itu menambahkan memunculkan empati sangat tidak mungkin,
karena dia akan ambruk secara mental jika mencoba memahami apa yang telah dia
lakukan.
Saat
ditanya apakah dia pernah merasakan kesedihan, Breivik mengatakan dirinya
pernah berada dalam sebuah situasi menyedihkan.
"Saat
pemakaman saudara teman saya. Itulah saat yang paling menyedihkan," ujar
Breivik.
Sumber:
http://www.bbc.co.uk/indonesia/dunia/2012/04/120423_breiviktrial.shtmlAnders Breivik mengaku melakukan serangan 'paling spektakuler'
Pria
yang dituduh membunuh 77 orang di Norwegia, Juli tahun lalu, membual tentang
serangan yang dilakukannya dalam lanjutan sidang di Oslo, Selasa 17 April.
"Saya
telah melaksanakan serangan yang paing spektakuler dan canggih di Eropa sejak
Perdang Dunia II," kata Anders Breivik di ruang pengadilan.
Dia
mengaku melakukan serangan bom di Oslo dan menembaki para peserta perkemahan
pemuda di Pulau Utoeya, namun menyatakan tidak bersalah atas dakwaan teror dan
pembunuhan massal.
"Tindakan
itu didasarkan pada kebaikan, bukan setan," tuturnya dan menambahkan dia
akan melakukannya serangan yang sama.
Breivik
juga mengatakan tindakannya itu diinspirasi dari al-Qaeda dan dia menyangka dia
masih hidup pada hari serangan tersebut.
Ketika
mengakhiri pernyataannya -karena dipaksa oleh hakim- dia mengatakan bertindak
untuk membela Norwegia dalam melawan imigrasi dan multikulturalisme.
Hakim
berulang kali menyela untuk meminta Breivik mempersingkat pernyataannya namun
beberapa kali pula dia berkeras menegaskan masih ada yang ingin dia sampaikan.
Diamati psikiater
Sebelumnya,
tim penasehat hukumnya mengingatkan kalau banyak warga Norwegia yang akan marah
dengan pernyataan Breivik.
Salah
seorang di antaranya, Geir Lippestead, mengatakan bisa memahami keprihatinan
keluarga korban bahwa Breivik menggunakan pengadilan sebagai mimbar untuk
menyampaikan pernyataan, namun menegaskan bahwa Breivik mempunyai hak untuk
menjelaskan tindakannya.
Pembelaan
dan kesaksian Breivik, yang diperkirakan berlangsung selama lima hari, tidak
akan disiarkan kepada khalayak umum.
Wartawan
BBC, Matthew Price, yang meliput sidang mengatakan bukti-bukti yang disampaikan
Breivik amat penting jika dia dinyatakan waras. Sidang ini dihadiri oleh para
psikiater untuk mengamati kondisi kejiwaan Breivik.
Salah
satu pertanyaan yang masih membayang-banyangi pengadilan yang akan berakhir
sepuluh pekan mendatang adalah kondisi jiwa Breivik, yang pernah mengatakan
tidak mengenal ruang pengadilan.
Selama
persidangan, Breivik tampak tidak memperlihatkan emosi namun meneteskan air
mata ketika pengadilan memutar video anti-Islam sepanjang 12 menit yang
diterbitkannya di internet pada hari penyerangan.
Pengacaranya
mengatakan dia tampaknya menangis karena merasa serangannya kejam namun
dibutuhkan untuk 'menyelamatkan Eropa dari perang yang sedang berlangsung.'
Ruang sidang khusus
Sidang
sempat terhenti dan salah seorang dari tiga juri yang merupakan warga biasa
-yang di Norwegia ikut mendampingi hakim profesional untuk mengamil keputusan-
dihentikan karena pernah mengatakan Breivik sebaiknya dijatuhi hukuman mati.
Thomas
Indreboe diganti oleh seorang hakim warga biasa yang Senin kemarin menghadiri
sidang.
Breivik
meledakkan sebuah bom yang ditaruh di mobil barang di luar kantor pemerintah di
Oslo pada tanggal 22 Juli dengan korban jiwa delapan orang.
Dia
kemudian pergi ke Pulau Utoeya dengan mengenakan seragam polisi dan melepas
tembakan secara serampangan ke arah peserta perkemahan pemuda yang dilakukan
Partai Buruh yang memerintah di Norwegia.
Dalam
serangan di pulau itu, 69 orang tewas dan sebanyak 34 orang adalah anak muda
berusia antara 14 hingga 17 tahun. Puluhan lainnya menderita luka-luka.
Dia
menghadapi ancaman hukuman 21 tahun penjara yang bisa diperpanjang sehingga
berada di dalam penjara sepanjang hidupnya.
Ruang
sidang untuk Breivik ini disengaja dibangun khusus dengan kapasitas 200
pengunjung. Sebuah dinding kaca ditempatkan untuk memisahkan para korban dan
keluarga korban dari Breivik.
Analisis
Kasus:
Dari
kasus diatas, seseorang dapat dikatakan mengalami atau menederita skizofernia
paranoid apabila memenuhi sintom-sintom sebagai berikut:
1.
Adanya delusi atau waham,
yakni keyakinan palsu yang dipertahankan.
-
Waham Kebesaran (delusion of grandeur), yaitu
keyakinan bahwa dirinya memiliki suatu kelebihan dan kekuatan serta menjadi
orang penting.
Waham kebesaran ini terlihat dari Breivik meyakini
bahwa ia telah dipilih untuk menyelamatkan rakyat Norwegia.
2. Adanya halusinasi,
yaitu persepsi palsu atau menganggap suatu hal ada dan nyata padahal
kenyataannya hal tersebut hanyalah khayalan.
Dalam kasus ini, Berivik mengatakan dirinya
merupakan bagian dari gerakan yang luas dan telah melakukan kontak tertulis
dengan kelompok di Inggris. Namun Kristiansen mengatakan menurutnya ia
sepenuhnya bertindak sendiri. Kristiansen mengatakan, "Kami tidak
menemukan indikasi bahwa ia merupakan bagian dari gerakan yang lebih luas atau
ia punya hubungan dengan sel-sel lain atau bahwa ada sel lain."
3. Adanya
gangguan emosi
Selama persidangan, Breivik tampak tidak
memperlihatkan emosi namun meneteskan air mata ketika pengadilan memutar video
anti-Islam sepanjang 12 menit yang diterbitkannya di internet pada hari
penyerangan.
Pria berusia 33 tahun itu menambahkan memunculkan empati
sangat tidak mungkin, karena dia akan ambruk secara mental jika mencoba
memahami apa yang telah dia lakukan. Saat ditanya apakah dia pernah merasakan
kesedihan, Breivik mengatakan dirinya pernah berada dalam sebuah situasi
menyedihkan. "Saat pemakaman saudara teman saya. Itulah saat yang paling
menyedihkan," ujar Breivik.